Berbisnis Counter


Bisnis konter kian menjamur di beberapa daerah, tak peduli desa, kota ataupun pelosok desa. Kondisi ini sangat mendukung perekonomian sebab menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang. Namun tahukah anda, bahwa membuka bisnis konter tidaklah serumit yang ada dibenak kita?Sejumlah parameter mungkin bisa menjadi pedoman bagi calon pebisnis di bidang ini. Apa saja? Simak uraian berikut.
Industri bernama telekomunikasi melibatkan beberapa elemen didalamnya, saya lebih suka menyebutnya OR3, yakni Operator, Distributor hingga Vendor. Ketiganya saling melengkapi satu dengan yang lain. Khusus untuk penyedia jasa seluler dipegang oleh Operator yang menjalankan bisnisnya. Distributor berperan sebagai penyuplai barang. Dan para Vendor berperan sebagai produsen Ponsel yang siap didistribusikan di pasaran.
Persepsi di atas bertujuan untuk mengungkapkan lebih mendalam tentang eksistensi bisnis distribusi handset. Lantas, bagaimana metode-metode pendistribusian handset dan aksesorisnya? tentu tidak terlalu jauh dengan model kapitalis dimana pemilik modal besar selalu mendapat kesempatan untuk menjadi distribusi.
Untuk mendirikan sebuah counter handset plus aksesorisnya itu tak semudah perkiraan namun juga tidak sulit jika kita memahami parameter pendukung. Dalam hal ini perlu kita perhatikan kaidah P5 yakni Place (tempat), Product (Produk) Price (Harga), Promotion (Promosi) and Public Relation (Pelayanan). Kelima unsur inilah tak mungkin lepas dari pertimbangan semua public sebagai alternatif utama pilihannya. Jika kelima unsur tersebut telah digarap dengan mantap, maka langkah berikutnya mulailah berpikir tentang keberadaan distributor handset plus aksesoris yang layak harus akurat. Untuk tahap awal, apalagi pemodal kecil, sebaiknya membuka booth kecil-kecilan. Modal awal yang harus disediakan, kira-kira 15 jutaan. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembiayaan Pulsa Elektronik, Aksesoris dan pembelian Ponsel. Detailnya dibutuhkan survei pasar di daerah tersebut.
Memilih Distributor Pulsa
Konter adalah tempat jualan Pulsa aksesoris dan Ponsel (umumnya tidak semua konter kecil). Artinya, semua unsur tersebut juga harus dipenuhi. Penyediaan kartu perdana beserta voucher dari operator GSM maupun CDMA. Bisnis ini sangat prospektif, sudah banyak agen voucher di beberapa kota telah mengeruk keuntungan lumayan dari bisnis kartu perdana dan voucher. Baik voucher elektrik maupun dalam bentuk fisik, atau pun system prabayar maupun pascabayar yang biasa tersedia di konter-konter.
Untuk memudahkan bisnis ini, koordinasikan kepada pihak operator GSM maupun CDMA terdekat. Ajukan permohonan kerja sama mengenai distribusi kartu selluler tersebut. Jika sudah disepakati, maka pihak operator dan pihak distributor akan mendapatkan kompensasi dan prosentase yang telah ditentukan dengan wujud surat kesepakatan bersama mengenai benefit yang akan diperoleh.
Pembelanjaan Pulsa Eletronik, bisa menggandeng beberapa distributor, misalnya M-Tronik, E-Flexi. Sekedar mengingatkan, para distributor umumnya menetapkan target. Semisal, satu hari harus mampu melakukan 3 transaksi (3xRp 10 ribu, 2 x 20 ribu , 1x 50 ribu), setiap distributor memberlakukan target yang berbeda-beda.
Ada beberapa macam distributor penyedia pulsa elektronik, terlebih ketika banyak pihak mulai menawarkan paket sejenis member get member. Praktik semacam ini, sebenarnya kurang menguntungkan bagi pemilik konter sebab anda hanyalah sebagai downline yang tugasnya menjual produk. Disarankan untuk memilih distributor yang ditunjuk resmi oleh operator.Distributor ini, umumnya ditunjuk langsung dari kantor pusat di Jakarta. Untuk lebih lengkapnya, tanyakan ke operator anda. Ingat jangan pilih kucing dalam karung.
Belanja Aksesoris.
Aksesoris adalah pendukung ponsel, artinya penyediaan setiap item tidak perlu terlalu detail. Sebab tidak setiap hari, end user bakal membelanjakan uangnya untuk membeli aksesories. Pilihlah aksesories yang menurut anda paling laku, semisal: baterai, charger, chasing. Nokia merupakan merk handset yang paling laku, nggak ada salahnya jika memutuskan untuk menyediakan stok lebih banyak, ketimbang merk lain. Penyediaan stock untuk handset harus tersedia lengkap. Sedikit apapun, harus tetap tersedia. Sebab ini untuk menghindarkan dari unrequesting dari konsumen saat stock yang diminta tak tersedia. Apakah mungkin jika konsumen meminta barang yang dicari masih belum tersedia di counter? Ini sangat berpengaruh terhadap relationship terhadap end user pula. Maka koordinasikan kembali menyangkut masalah ini pada distributor yang sudah ditunjuk resmi oleh vendor.
Buat agenda rutin untuk menghubungi distributor Ponsel jika ingin stock yang dibutuhkan selalu lengkap dan terpenuhi dengan baik. Karena ini untuk memungkinkan terjadinya padatnya pesanan di pihak distributor. Mengapa? Distributor tak mungkin melayani 1-2 counter saja, bahkan mungkin bisa jadi mendistribusikan ke berbagai banyak kota.
Tahap awal, seharusnya pihak konter terlebih dahulu mengadakan satu kesepakatan mengenai kosinyasi barang tersebut. Seperti halnya mengenai system prosentase komisi yang diperoleh pihak konter dari distributor harus disepakati dengan bulat. Syarat wajibnya, bikinlah hitam di atas putih dengan dibubuhi materai mengenai konsinyasi, prosentase sharing benefit pada transaksi ini. Beberapa distributor sudah memberlakukan sistem konsinyasi (barang tak laku atau cacat bisa ditukar). Misalnya: Supermarket Mitra Sejati, Communication Shop di Roxy Mas dll
Prinsipal Resmi
Untuk prepare konter, jangan lewatkan masalah tata letak dan kelengkapan yang harus memenuhi standard konter hp. Salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi yakni penyediaan etalase sebagai alat display ponsel yang siap ditawarkan kepada para pembeli. Lalu bagaimanakah standard etalase yang layak dipampang? Keputusan ini bergantung pada pemilik konter. Bisa jadi untuk mendapatkan etalase ini dengan inisiatif sendiri, atau mungkin membeli di tempat lain sekiranya berharga miring.
Setelah itu semua telah terrealisasi, maka kini menginjak tahap sirkulasi transaksi pada para end user. Kerap terjadi konsumen selalu menjual handset secondnya pada pihak toko. Nah, dari sinilah sebaiknya pihak toko terlebih dulu mengecek kondisi barangnya. Jika masih bagus, sebaiknya toko mengambil handset penjual tersebut kita turunkan 25% dari harga barunya.
Setelah handset second tersebut berhasil diperoleh dari penjual. Maka selayaknya pihak toko menjualnya kembali pada para end user kita naikkan harga sekitar 5-10% untuk mengambil keuntungan dari harga beli yang diperoleh penjual sebelumnya. Namun sekali lagi perlu ditegaskan, kondisi dan kelengkapan handset yang ditawarkan oleh penjual tersebut haruslah memenuhi syarat.
Jika tidak, maka kita akan menerima resiko lebih tinggi dari keuntungan penjualan tersebut. Idealnya, toko hanya bisa menerima handset second yang selalu dilengkapi dengan batterei charge, dos book, serta berkas kartu garansi resmi bila perlu. Karena sudah banyak penyalahgunaan yang dilakukan oleh penjual handset pada konter. Banyak sekali berita yang tersiar tentang pihak konter yang digelandang oleh berwajib lantaran tuduhan handset yang dijual atau dibelinya adalah hasil curian.
Kenapa demikian? karena konter yang menerima barang tersebut dengan kondisi tanpa adanya dos book, baterai charge, dan media kit. Biasanya modus yang digunakan berindikasi jebakan pada pihak konter. Bisa saja penjual tersebut menjual handset secondnya tanpa kelengkapan tersebut, langsung diterima oleh konter. Lalu si penjual tersebut melapor pada polisi dengan tuduhan bahwa pihak konter telah mencuri handset miliknya yang sengaja dijual di konter itu sendiri. Memilih prinsipal resmi lebih setidaknya menjadi solusi. Artinya ponsel yang nantinya dijual bukanlah barang BM, sehingga bisa menghindari adanya kerusakan yang bisa saja terjadi.
Distributor Resmi :
Samsung
• Peletama Artha Mandiri
• Sarindo
Nokia
• Trikomsel
• Bima sakti
• Parastar
• Erajaya
Motorola
• Seluler Shop
Siemens
• Dian Graha Eletrika.
Sony Ericsson
• belum bisa dikonfirmasi
Bisnis Download Aplikasi
Bisnis download konten kian marak saja, namun jika aturan mainnya tidak dipatuhi dapat menyeret pelaku bisnis ini mendekam dibalik jeruji besi Ponsel makin smart saja! Terutama pasokan system operasi yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan personalisasi berupa aplikasi.
Yup..Download aplikasi seperti transfer video, image, theme, MP3, Wav dan lainnya ke beberapa user yang handset kompatibel dengan perangkat Bluetooth, Infrared bisa dilakukan dengan mudah. Hal ini juga didukung oleh meningkatnya jumlah end user handset yang menggunakan fitur diatas. Celah bisnis kemudian muncul, tak pelak jika pelaku bisnis aplikasi ini makin berkembang hingga ke pelosok desa. Tak jarang pula beberapa konter jual beli handset menawarkan bonus aplikasi kepada pelanggannya jika menghendakinya. Hanya saja perbedaannya terletak pada faktor aplikasi yang up to date belaka, sebab pelaku bisnis aplikasi yang berada di pelosok sedikit mengalami keterlambatan untuk meng-update aplikasi paling gress yang sedang marak di kota-kota besar.
Jika diklasifikasikan, line bisnis seperti ini terbagi dalam 3 modus menurut proses transfer, transaksi dan lokasinya. Dirujuk dari segi hukum, bisnis ini masih sah-sah saja untuk dinikmati oleh para pemburu aplikasi se-Indonesia. Hanya satu pengecualian saja yang menjadi perhatian khusus, yakni melegalkan transfer aplikasi yang berbau pornografi. Item yang satu ini sudah nyata benar-benar melanggar hukum sekaligus merusak mental generasi muda. Jika ada pelaku bisnis yang mencoba-coba menggandakan objek pornografi, maka bersiap-siaplah untuk berurusan dengan aparat penegak hukum.
Bundling Ala konter
Penelusuran penulis, di tengah sentra penjualan handset Plaza Marina Surabaya, telah berhasil dihimpun beberapa info tentang mekanisme transaksi download aplikasi tersebut secara kontroversi.
Tak sedikit end user yang merasa puas terhadap layanan after buy dari beberapa konter jual beli handset. Salah satunya dengan iming-iming bonus aplikasi yang diinginkan oleh pelanggannya. Padahal kenyataannya, pihak konter yang memberi bonus aplikasi tersebut tak mengalami kerugian apapun. Kecuali aplikasi yang memang benar-benar membutuhkan upgrade yang sedikit menemui kesulitan.
Hebatnya, pemilik konter tersebut justru ada yang menawarkan aplikasi dalam satu paket untuk setiap pembelian handset di konternya. Inovasi seperti menjadi strategi tersendiri. Ada pula yang menawarkannya sedikit berbeda. Satu contoh, usai pelanggan memperoleh handset dengan harga yang disepakati, maka selanjutnya pemilik konter tersebut menawarkan paket aplikasi yang menarik dengan harga tersendiri dengan harga handset yang dijual. Umumnya, mereka mematok harga Rp 10 ribu per aplikasi yang akan ditransferkan pada pelanggan tersebut.
Booth kaki lima
Kalau yang satu ini, memang sudah banyak dijumpai oleh kalangan umum. Biasanya diidentikkan dengan bentuk fisik konter mirip dengan stan permainan ding-dong. Di sinilah booth yang memang mengkhususkan untuk transaksi aplikasi yang dibutuhkan pemakai Ponsel. Dari segi harga memang relative, tergantung dari aplikasi yang dipesan oleh pemesannya.
Tak perlu membeli handset terlebih dahulu, langsung saja menghampiri konter tersebut maka aplikasi akan melekat di Ponsel genggam Anda. Untuk koleksi, memang tak bergeser dari segi relatifitas pemiliknya pula, juga operator partnernya. Mengapa demikian? Sebab untuk memperoleh aplikasi terbaru dituntut kepekaan terhadap pemiliknya sendiri.
Misalnya, untuk mendapatkan lagu-lagu atau MP3 koleksi terbaru si pemilik harus selalu mengikuti perkembangan tangga lagu yang lagi nge trend. Umumnya, pihak konter menyetor uang untuk deposit dengan operator rekanannya guna mendapatkan aplikasi terbaru.
Prosesnya,. Cukup menyodorkan handset milik Anda kepada penjaga konter tersebut sembari mengamati beberapa jenis aplikasi yang terpampang pada monitor PCnya. Setelah berhasil menemukan pilihan, maka aplikasi yang terpilih tersebut diuji pada handset Anda. Handset Anda akan diletakkan pada satu tumpuan yang dilengkapi dengan koneksi Bluetooth atau infrared. Jika handset Anda compatible terhadap aplikasi tersebut atau memori Anda telah memadai saat disusupi aplikasi itu, maka transfering berhasil melekat pada Ponsel Anda.
Harga relatif murah ketimbang harga yang dipatok oleh konter-konter yang resmi. Untuk download MP3, WAV mereka hanya mematok harga Rp 5 ribu/ lagu, games hanya Rp 10 ribu, & movie berkisar antara Rp 10 – 15 ribu. Untuk full aplikasi biasanya mereka memasang harga Rp 35- 45 ribu. Tetapi perlu diingat, ini tergantung kepekaan yang mengelola konter itu sendiri dan juga rekanan operatornya.
Tips berbisnis Konten!
• Untuk lebih aman, sebaiknya menggandeng beberapa CP yang menyediakan aplikasi, ringtone dan Game yang legalitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Beberapa CP seperti PT KCI (karya Cipta Indonesia) menyediakan konten legal sehingga aman diperjualbelikan.
• Jika modal anda terbatas, nggak ada salahnya memperjualbelikan aplikasi saja tanpa menyediakan ringtone, sebab umumnya ringtone Indonesia sudah didaftarkan oleh perusahaan rekaman. Sehingga mereka berhak meminta royalty setiap ringtone yang diperjualbelikan.
• Anda bisa belajar membuat Wallpaper sendiri. Beberapa software design seperti Adobe photoshop, mungkin bisa diandalkan. Yang perlu dipahami adalah ukuran layer ponsel serta ekstensi file agar kompatibel dengan ponsel tersebut.
• Hindari jualan konten porno, sebab bisa menyerat anda ke meja hijau.
Join Ala Content Provider
Ada trend bisnis baru terkait konten yakni melibatkan content provider resmi. Fenomena ini bisa menjadi peluang bisnis tersendiri. Cukup beralasan mengingat dengan masuknya konten provider, para pelaku bisnis konten akan merasa aman menjalankan bisnisnya, sebab CP mampu memberikan jaminan bahwa konten yang diperjualbelikan adalah legal. Salah satunya counter Denise Cellular milik Jeane MT yang berada persis di lantai II Plaza Marina Surabaya. Dia menuturkan, menjalankan bisnis aplikasi dengan perusahaan content provider ini sangat menguntungkan. Buktinya, hingga saat ini ia telah menjalaninya selama 4 tahun.
Apa keuntungan yang didapatkan? “Menurut saya memang kedua belah pihak diuntungkan kok, yakni antara saya dengan PT KCI sebagai content provider partner saya. Karena setiap ada aplikasi terbaru, pihak KCI selalu mengupgrade dan sesegera mengirimkan kepada saya. Otomatis, dengan ini maka secara langsung saya dapat mengundang pelanggan lebih banyak karena keberadaan aplikasi terbaru berada di konter saya” ungkap Jeane.
Untuk mendapatkan koleksi MP3 berkisar Rp 10 ribu, Theme Rp 7.500, Aplikasi/ Games Rp 15 ribu, WAV Rp 10 ribu, movie Rp 15 ribu dan masih banyak yangditawarkan di konter itu. Untuk paket khusus, konter Jeane menawarkan full aplikasi untuk handset pelanggannya. Jeane hanya mengenakan tariff Rp 50 ribu untuk menginstall fasilitas full aplikasi tersebut.
Model Kongsinasi
• Setoran awal Rp 1 juta
• Update content Rp 1 juta/bulan
• Pihak KCI memberikan akta tertulis sebagai keabsahan bahwasanya pihak distributor bekerja sama dengan instansi yang benar-benar memiliki badan hukum. Atau sebagai satu bukti lisensi tertulis dari PT KCI tersebut.
• Masa berlaku setoran hanya terbatas sampai 1 bulan saja.
• Pihak KCI selalu meng-upgrade aplikasi terbaru pada distributornya.
• Pihak distributor berhak mengambil keuntungan terlepas dari ketentuan PT KCI.
• Setoran 1 juta setiap bulan semata-mata berfungsi sebagai biaya lisensi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebijakan Peradilan Satu Atap

Ceragem